KEGIATAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA SETELAH VAKSIN TAHAP DUA

Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dilakukan di Smariduta pada bulan September 2021. Siswa terbagi menjadi 2 kelompok belajar berdasarkan presensi ganjil dan genap. Siswa dengan presensi ganjil akan melakukan PTM sedangkan yang nomor genap melakukan PJJ (pembelajaran daring) pada satu minggu dan pada minggu berikutnya berlaku sebaliknya. Hal ini diputuskan sesuai dengan peraturan pemerintah atas keikutsertaan peserta didik di masa pandemi. Sekaligus juga karena telah dilaksanakannya vaksin kedua kepada para siswa pada bulan agustus kemarin.

Kegiatan pembelajaran tatap muka ini juga diikuti oleh dilaksanakannya agenda sekolah di bidang akademik dan kesiswaan. Di bidang kesiswaan contohnya, terjadi beberapa kegiatan rutin yang dilakukan oleh ekskul di Smariduta. Dimulai dari reorganisasi MPK dan OSIS, kemudian Takmir, Jurnalis, Paskibraka, Pramuka dan lainnya. Proses reorganisasi ini berlangsung dengan protokol kesehatan dan menggunakan sistem semi daring. Dimana pengurus inti saja yang dilantik secara langsung, dan acara pelantikan di sebarluaskan secara online melalui Zoom. Begitu juga pada proses pemilihan ketua MPK dan OSIS serta Ekskul lainnya, dilakukan secara daring melalui aplikasi survey.

Selain proses reorganisasi, juga di bidang pembinaan prestasi. Alhamdulillah banyak prestasi yang diperoleh siswa melalui ekskul, baik di level kabupaten, provinsi maupun nasional. Beberapa siswa memperoleh juara ataupun mampu menembus babak final di even lomba. Seperti lomba debat, duta literasi, band, dan juga olimpiade. Salah satunya adalah di bidang Kompetisi Sains Nasional yang telah meloloskan dua siswa sebagai wakil provinsi jawa Timur di tingkat nasional. Serta 1 siswa yang lolos tingkat nasional pada Kompetisi Ekonomi Syariah tingkat Nasional. Kegiatan kompetisi ini masih sedang berlangsung, dan menjadi harapan sekolah untuk mendapatkan hasil yang optimal nantinya.

Semoga prestasi dan kegiatan PTM ini akan terus berlangsung dan pandemi ini bisa dilalui dengan budaya disiplin protokol kesehatan, hingga pada akhirnya kegiatan masyarakat maupun sekolah dapat kembali normal.